Lompat ke isi utama

Minim Literasi Digital dan Finansial Jadi Penghambat Pertumbuhan UMK Indonesia

JAKARTA, investor.id – Hasil penelitian yang digarap 60 Decibels mengindentifikasi tiga tantangan utama yang menghambat pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia, yakni kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang memadai, dan terbatasnya akses kredit. Studi berjudul Small Business Barometer Report ini dirilis oleh Mastercard Center for Inclusive Growth bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia.  Para pemilik UMK  menganggap rendahnya literasi digital (38%), keraguan akan teknologi yang perlu diadopsi (35%), dan biaya investasi teknologi terlalu tinggi (31%) sebagai isu paling mendesak yang menghambat pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan operasi bisnis. Hal ini sejalan dengan temuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI yang menunjukkan bahwa skor indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,54 dari 5 pada 2022, sekaligus kesenjangan antara kesadaran kebutuhan perangkat digital dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk menggunakannya secara efektif.

Link:  Minim Literasi Digital dan Finansial Jadi Penghambat Pertumbuhan UMK Indonesia