Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki - Letusan Lahar dari Timur Indonesia
Di ufuk timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, berdiri Gunung Lewotobi Laki-Laki setinggi 1.584 mdpl. Keindahan puncaknya menyimpan daya luar biasa yang dalam beberapa tahun terakhir kian sering menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan. Sejak awal 2024 hingga Agustus 2025, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah enam kali menetapkan status Awas (Level IV).
Letusan eksplosif dengan lontaran material pijar dan abu vulkanik yang intens memaksa ribuan warga Flores Timur meninggalkan rumah mereka. Lahan pertanian rusak, nelayan kehilangan akses ke laut, dan aktivitas sehari-hari berhenti total. Hingga kini, 2.850 jiwa masih bertahan di hunian sementara (huntara) yang disiapkan pemerintah, sementara 2.178 lainnya mengungsi mandiri ke rumah kerabat.
Di Desa Konga, Kecamatan Titehena, berjarak 9 km dari pusat erupsi, huntara berdiri dalam bentuk bangunan kopel berukuran 5x20 meter dengan satu toilet untuk setiap keluarga. Anak-anak belajar di tenda darurat BNPB yang jauh dari layak. Dalam kondisi penuh keterbatasan ini, kebutuhan dasar menjadi mendesak: akses jalan yang layak, penerangan, drainase, toilet umum tambahan, hingga air bersih.
Ketersediaan air bersih menjadi tantangan di huntara. Seorang anak bercerita bahwa ia sudah tiga hari tidak mandi, karena air dari truk tangki hanya cukup untuk minum. Kisah ini menggambarkan betapa sulitnya menjaga kesehatan dan kebersihan tanpa akses air bersih yang memadai.
Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, menegaskan bahwa keterbatasan pemerintah daerah membuat kolaborasi dengan NGO, relawan, dan berbagai pihak menjadi sangat penting. Selain penyediaan lahan untuk hunian tetap, pemulihan ekonomi warga, khususnya petani dan nelayan yang kehilangan mata pencaharian, juga menjadi tantangan besar yang harus diatasi bersama.
Di hunian sementara (huntara) yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat terdampak, Mercy Corps Indonesia melalui Indonesia Response Team bersama pemerintah daerah dan mitra lokal membangun fasilitas air bersih untuk mendukung kebutuhan warga. Hingga September 2025, sebanyak lima tandon air telah berhasil didirikan dari total 75 tandon yang direncanakan. Kehadiran tandon ini tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar akan air bersih, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kebersihan, mencegah penyakit, serta mendukung kehidupan yang lebih sehat dan layak bagi penyintas.
- Log in to post comments