Program SEED 4 Women - Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Pengusaha Kecil Melalui Inisiatif Inklusi Keuangan Digital
Tujuan:
Tujuan keseluruhan dari inisiatif Program SEED 4 Women adalah untuk mendorong pemberdayaan ekonomi usaha kecil yang dipimpin perempuan melalui inklusi keuangan. Untuk mencapai tujuan ini, Mercy Corps Indonesia akan mendukung 750 perempuan pengusaha kecil (20% di antaranya adalah perempuan muda) selama tiga tahun untuk meningkatkan praktik bisnis mereka, menciptakan 10% lebih banyak pekerjaan dan meningkatkan keuntungan sebesar 15% melalui peningkatan akses ke layanan keuangan digital dan pendampingan digital dalam jangka 2021- 2024. Hal ini berdasar pada teori perubahan: JIKA perempuan pengusaha kecil meningkatkan praktik bisnis mereka; dan JIKA perempuan pengusaha kecil meningkatkan akses mereka ke pasar dan layanan keuangan; dan JIKA perempuan pengusaha kecil meningkatkan akses mereka ke pendampingan digital, MAKA perempuan pengusaha kecil dapat mengembangkan bisnis yang menguntungkan, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas mereka.
Hasil Yang Diharapkan:
Tujuan 1: Perempuan pengusaha kecil meningkatkan pengetahuan bisnis mereka termasuk; pengelolaan bisnis dan keuangan yang mengarah pada peningkatan perilaku menabung.
Tujuan 2: Perempuan pengusaha kecil secara aktif menggunakan dan memanfaatkan layanan keuangan digital melalui jaringan agen.
Tujuan 3: Perempuan pengusaha kecil berpartisipasi secara aktif dan mendapatkan manfaat dari pendampingan digital untuk meningkatkan bisnis mereka.
Wilayah Kerja dan Penerima Manfaat:
750 perempuan pengusaha kecil (20% di antaranya adalah perempuan muda) di Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Kegiatan Utama:
Pertama, Mercy Corps Indonesia belajar bahwa sangat penting untuk memastikan pengetahuan dan informasi yang disampaikan melalui pelatihan dapat diterapkan dan diinternalisasi oleh para peserta perempuan. Oleh karena itu, pendekatan “behavioral insight” akan digunakan pada inisiatif pelatihan ini. Pengetahuan saja tidak dapat mengubah perilaku; dukungan lain diperlukan seperti “sarana pendorong” untuk mengubah kebiasaan dan keterampilan manajemen keuangan dan bisnis dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, penting untuk merencanakan waktu yang cukup bagi perempuan pengusaha kecil untuk beradaptasi dan menyebarkan pengetahuan dan keterampilan baru. Mempelajari pengetahuan baru melalui pelatihan offline dan online dapat memakan waktu dan menantang di samping menjalankan bisnis mereka. Selain itu, layanan keuangan digital relatif baru bagi beberapa perempuan ini, jadi perlu pendekatan yang cermat untuk membangun kepercayaan antara perempuan dan agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor). Bukan hanya tentang hubungan manusia dengan agen, program juga perlu memperhatikan kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi dan alat keuangan. Langkah awal untuk memahami dan mengoptimalkan teknologi digital di tangan mereka sangat penting sebelum para perempuan pengusaha kecil ini membuat keputusan untuk menggunakan teknologi untuk layanan keuangan bagi bisnis mereka.
Ketiga, untuk memastikan pembelajaran dapat dipahami dan program beradaptasi dengan perubahan kebutuhan perempuan, agen dan ekonomi lokal dari waktu ke waktu, serta mendapatkan pembelajaran untuk program di masa depan, Mercy Corps Indonesia akan menerapkan pemantauan dan evaluasi rutin kegiatan dan hasil program.