Lowongan Lembaga / Institusi untuk Kajian Pertanian Berperspektif Pengurangan Risiko Bencana - MRED
1. Background:
Saat ini Mercy Corps Indonesia sedang menjalankan program Pengelolaan Risiko Melalui Pembangunan Ekonomi (MRED) di 10 Desa di Kecamatan Kulawi dan Dolo Selatan di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat (PRBBM) dan ketangguhan mata pencaharian. Kejadian bencana alam yang baru saja terjadi pada tanggal 28 September 2018, berupa gempa bumi dengan kekuatan 7,4 magnitudo yang diikuti dengan tsunami dan liquifaksi telah menelan korban jiwa. Menurut data BNPB terdapat korban jiwa sebanyak 2.113 orang dan menimbulkan kerugian material berkisar Rp. 13.82 triliun. Kejadian bencana tersebut telah menyebabkan pula rusaknya sumber daya lahan pertanian, sehingga mengganggu usaha ekonomi masyarakat, terutama petani dan pelaku usaha di bidang pertanian. Selain bencana gempa bumi dan tsunami, di Sulawesi Tengah juga sering terjadi bencana banjir bandang yang merusak lahan pertanian dan lokasi permukiman warga. Pada bulan Desember 2019, terjadi banjir bandang pada beberapa desa di Kabupaten Sigi. Bencana banjir tersebut telah merusak lahan-lahan pertanian, sehingga memperburuk kondisi ekonomi masyarakat. Kerusakan lahan yang disebabkan oleh banjir mencapai 70% sehingga menjadi masalah utama bagi masyarakat, karena lahan merupakan sumber matapencaharian utama bagi mereka.
Melalui program MRED, untuk menjawab beberapa tantangan tersebut diatas maka diperlukan kajian pertanian dengan perspektif pengurangan risiko bencana yang meliputi kajian mengenai kesesuaian lahan masyarakat, potensi komoditi tanaman, peluang pasar, dan kerja sama multi stekholder/pihak dalam hal pengembangan produk pertanian.
2.Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan kajian terhadap kesesuaian lahan, pemanfaatan sumberdaya secara optimal, mengidentifikasi potensial komoditas, peluang pasar, dan memetakan para pihak yang dapat mendukung usaha pertanian pada lokasi rawan bencana dan yang terdampak banjir. Data dan informasi ini akan menjadi acuan untuk pengembangan usaha pertanian yang berperspektif pengurangan risiko bencana.
3. Lingkup Kerja
Lembaga/Institusi/Universitas yang terpilih adalah sebagai team kajian pertanian yang akan melakukan kajian selama 2 bulan terhitung dari Agustus - Oktober 2020. Kajian yang dilakukan meliputi:
- Kajian Kesesuain Lahan
Kajian kesesuain lahan bertujuan untuk menentukan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan yang ramah lingkungan. Karakteristik lahan meliputi semua faktor yang dapat diukur seperti Ph Tanah, Tekstur Tanah, Struktur Tanah, Unsur Hara Tanah, Kemiringan, dan Iklim. Hal ini menjadi dasar dalam melakukan kajian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kesesuaian lahan pasca kejadian bencana.
- Kajian Potensial Komoditi
Kajian potensial komoditas ini dilakukan dengan cara memetakan komoditas lokal yang memiliki potensi dan peluang pasar di Palu maupun di luar Sulawesi Tengah. Kajian ini akan merujuk pada hasil kajian kesesuaian lahan yang telah dilakukan, kajian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan menentukan jenis komoditi yang sesuai dengan lahan (jenis tanah) dan ketersedian pasar.
- Kajian Peluang Pasar
Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permintaan dan peluang pasar, sehingga dapat menentukan jenis komoditi yang akan dikembangkan oleh petani dan dapat terhubung dengan pasar. Selain itu, kajian ini juga diharapkan dapat mengumpulkan informasi tentang produk olahan dari jenis komoditi yang berpotensi untuk dikembangkan dan memilki pasar tidak hanya di Palu namun juga di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Para pelaku pasar yang dimaksud pada kajian ini adalah dunia usaha dan pelaku UMKM.
- Pemetaan Multi Stekholder (untuk produk pertanian)
Pemetaan kolaborasi multi-stakeholder bertujuan untuk mengindentifikasi jenis komoditas yang dikembangkang oleh para pihak yang terhubung dengan paket layanan/bundled service (jenis komoditas/produk, input, dan pasar) dan kegiatan Nexus. Sehingga komoditi yang akan dikembangkan oleh petani dapat terlindungi dari risiko bencana, serta memiliki peluang pasar yang lebih baik. Seperti, kerja sama; a). Jual Beli, b). Pengembangan Produk, c). Dukungan Teknis, d). Dukungan Asuransi, dan e). Penyedian Sarana Produksi. Para pihak yang akan menjadi informan kunci dalam pemetaan stakeholder ini adalah Pemerintah Desa, Pemerintah Kabupaten (Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan UKM, BPBD, dan Dinas terkait lainnya), Dunia Usaha, dan UMKM.
4. Output
Adapun hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
- Adanya data dan informasi PH Tanah, Tekstur Tanah, Struktur Tanah, NPK Tanah, Kemiringan, Iklim.
- Terkumpulnya data dan informasi tentang potensi jenis komoditas berdasarkan kesesuaian lahan dan ketersedian pasar.
- Terkumpulnya data dan informasi mengenai pihak yang dapat bekerja sama dalam mendukun usaha pertanian masyarakat.
- Adanya rekomendasi tentang strategi pengembangan dan kolaborasi multi stakeholder dalam mendukung dan memperkuat usaha pertanian yang berperspektif pengurangan risiko bencana
- Laporan Kajian
5. Team Kerja
Tim yang terlibat dalam Kajian Pertanian ini adalah perwakilan dari Lembaga/Instansi/Universitas yang terpilih, Mercy Corps Indonesia, Karsa dan Penabulu sebagai mitra program MRED.
6. Kualifikasi
- Memiliki keahlian dalam hal tehnik komunikasi dan fasilitasi
- Memiliki kemampuan dalam menyusun konsep kajian yang efektif dan kreatif
- Memiliki kemampuan dan memahami tentang teori dan prinsip pertanian berkelanjutan
- Mimiliki pengalaman bekerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan pertanian
- Memiliki pengalaman tentang kajian pertanian berkelanjutan
- Memiliki pengalaman dalam pengembangan produk pertanian dan social ekonomi (agribusiness)
- Memiliki peralatan / teknologi dan laboratorium untuk melakukan pengujian sample dan analisa kajian
- Memiliki kemampuan dalam membuat laporan
7. Lokasi dan Durasi
Kajian ini akan dilakukan di 10 Desa di Kecamatan Dolo Selatan dan Kulawi di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah terhitung dari bulan Agustus – Oktober 2020.
- Kecamatan Dolo Selatan: Desa Sambo, Balongga, Poi, Pulu, Walatana, dan Bangga
- Kecamatan Kulawi: Desa Salua, Namo, Mataue, dan Toro
8. Syarat Aplikasi
Mercy Corps Indonesia mengundang Lembaga/Institusi/Universitas dan protofolio yang relevan dengan mengirimkan :
- Surat ketertarikan dalam melakukan aktivitas yang disebutkan diatas
- Porposal Kajian (termasuk rincian anggaran)
- Struktur Tim dan CV/Resume
Silahkan kirim seluruh kelengkapan dokumen dengan subject pada email ‘Proposal Kajian Pertanian_MRED’ ke hrd@id.mercycorps.org sebelum tanggal 22 Agustus 2020.
Hanya lembaga/institusi/Universitas yang memenuhi kualifikasi yang akan dihubungi untuk interview dan proses selanjutnya.
Thank You,
Yayasan Mercy Corps Indonesia