Pengembangan MOOC Pelatihan Penyusunan Rencana Kontingensi
Latar Belakang:
INVEST DM 2.0, suatu program yang didanai oleh USAID dan dilaksanakan oleh Mercy Corps, bekerja sama dengan BNPB untuk mendukung BNPB dalam memperkuat peran, fungsi, dan tanggung jawabnya untuk mengisi kesenjangan di bidang-bidang prioritas. Bidang-bidang dukungan meliputi pembangunan kapasitas teknis dalam persiapan darurat, respons, dan pemulihan; perencanaan dan pengembangan kebijakan; tata kelola/lembaga; dan pengembangan organisasi. Semua ini berpusat pada satu aspek: pengembangan sumber daya manusia. Tujuan utama dari Program INVEST DM 2.0 adalah memperkuat kapasitas lembaga penanggulangan bencana di Indonesia dan sumber daya manusia pada berbagai tingkat administrasi agar mereka dapat memenuhi mandat mereka dalam menyediakan layanan penanggulangan bencana yang efektif dan menyelamatkan nyawa.
Program INVEST DM 2.0 mendukung BNPB dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam kompetensi manajerial dan teknis di 11 (sebelas) unit kerja, termasuk Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatinkom), Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB), Biro Perencanaan (Roren), Biro SDM dan Umum; Biro Hukum, Organisasi dan Kerjasama (HOKS); Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko (PERB); Direktorat Sistem PB; Direktorat Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi (FPKP); Direktorat Pengelolaan Logistik dan Peralatan (PLP); Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan (OJLP).
Dukungan INVEST DM 2.0 terhadap peningkatan dan memperkuat kapasitas Pusdiklat PB dalam mengoperasionalkan mekanisme/metode pelatihan online untuk menjangkau lebih banyak peserta. Pada periode 2023-2024 akan dilaksanakan kegiatan pengembangan modul pelatihan online tentang rencana kontingensi yang akan dikelola melalui platform e-learning Pusdiklat BNPB (https://etangguh.bnpb.go.id/). Kegiatan ini akan disertai dengan penguatan kapasitas (coaching, mentoring dan inhouse training) kepada pegawai Pusdiklat yang akan terlibat dalam pengembangan modul bersama konsultan.
Tujuan/Deskripsi Proyek:
BNPB melalui Pusdiklat BNPB bekerjasama dengan program INVEST DM 2.0 akan merekrut tim ahli yang akan mendukung BNPB dalam mengembangkan satu pelatihan mandiri secara online atau Massive Online Open Course (MOOC) tentang Penyusunan Rencana Kontingensi pada platform e-learning Pusdiklat BNPB. Tujuan kegiatan ini adalah untuk pengembangan modul pelatihan online (Penyusunan Rencana Kontingensi Bencana) dalam platform e-learning Pusdiklat BNPB sehingga membuka akses pelatihan yang lebih luas dan efektif kepada pelaku-pelaku PB, terutama BPBD, di seluruh Indonesia.
Sejak tahun 2020, bekerja sama dengan INVEST DM, Pusdiklat PB BNPB mengembangkan platform E-learning BNPB berbasis OpenEdx yang telah mengalami beberapa penyempurnaan (https://elearning.bnpb.go.id/). Open edX merupakan platform pembelajaran yang bersifat gratis dengan sumber kode terbuka dan pertama kali dirilis ke publik pada tahun 2013 dan biasa digunakan oleh penyedia MOOCs (massive open online courses) dengan jumlah pengguna yang masif dan sangat mendukung untuk pembelajaran yang bersifat self-paced. Pusdiklat telah mengembangkan dan menjalankan sejumlah program pelatihan online. Selain Pusdiklat, unit-unit kerja lain di BNPB dan organisasi-organisasi diluar BNPB juga telah memanfaatkan platform e-learning tersebut. Pusdiklat BNPB memiliki sejumlah personnel untuk mengelola dan menjalankan pelatihan online, antara lain pelatih dan pengembang kurikulum (Widyaiswara), staf IT, Tenaga Ahli Pengembang Teknologi Pembelajaran, dan manajemen (bidang penyelenggara pendidikan dan pelatihan).
Pada tahun 2019 BNPB bersama BSN menerbitkan Standar Nasional Indonesia Perencanaan Kontingensi (SNI 8751:2019) sebagai acuan standar minimal perencanaan kontingensi yang dapat menjadi standar perencanaan kontingensi tingkat kabupaten. Dan pada tahun 2021, BNPB menerbitkan Pedoman Perencanaan Kontingensi 5.0 yang merupakan pembaharuan pedoman-pedoman yang telah ada sebelumnya dengan mempertimbangkan perkembangan situasi mutakhir, salah satunya adalah peningkatan risiko akibat pandemi. Perencanaan Kontingensi (Renkon) menghadapi ancaman bencana merupakan proses perencanaan ke depan dalam keadaan tidak menentu, dimana skenario dan tujuan disepakati bersama, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan, dan sistem tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama untuk mencegah atau menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat. Rencana kontingensi bencana merupakan langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana termasuk di dalamnya kesiapsiagaan masyarakat dan mempunyai spesifikasi yang disusun dalam proses bersama dan terbuka, berlaku hanya untuk satu jenis bahaya atau ikutannya, memiliki skenario risiko dan masa berlaku ditandai dengan adanya indikasi bencana dan atau pernyataan resmi hingga terjadinya pemicu. Pusdiklat BNPB telah menyusun kurikulum pelatihan Penyusunan Rencana Kontingensi Bencana dan menyelenggarakan pelatihan tatap muka secara berkala setiap tahun. Kurikulum Pelatihan Penyusunan Rencana Kontingensi Bencana memiliki mata pelatihan yang masuk ke dalam kelompok inti dengan durasi sebanyak 50 jam pelajaran (50 JP).
Untuk lebih detailnya silahkan download attachment dibawah.