Lompat ke isi utama
Batas Waktu
Lokasi

Dukungan Teknis Penyusunan Arsitektur SPBE untuk BNPB

Background

Program INVEST DM 2.0 (Investing in Human Capital for Disaster Management) adalah program kerjasama antara Pemerintah Amerika Serikat (melalui USAID) dan Pemerintah Republik Indonesia (melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB). Program ini difokuskan pada tingkat nasional, dengan banyak intervensi diharapkan akan diserap oleh daerah. Program ini secara langsung mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam membangun kemampuan sumber daya manusianya (reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas) dan kapasitas penanggulangan bencana (PB) nasional melalui inisiatif pendidikan dan pelatihan serta peningkatan sistem dan strategi. Inisiatif-inisiatif ini diharapkan akan berkontribusi pada penguatan institusi PB daerah dan orang-orang di tingkat administrasi utama yang akan lebih siap dan mampu memenuhi mandat mereka untuk memberikan layanan PB yang efektif dan menyelamatkan nyawa.

Grand Design Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu perencanaan jangka menengah dalam pengembangan sistem informasi guna mendukung visi dan misi BNPB. Melalui unit Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom), BNPB didukung INVEST DM 2.0 telah menyiapkan rancangan Grand Design TIK BNPB untuk periode 2024-2029 untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi BNPB dalam penanggulangan bencana, dan dalam kerangka implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Saat ini Kementerian PAN-RB sedang melakukan pendampingan penyusunan Arsitektur SPBE pada 50 Kementerian/Lembaga, dimana BNPB termasuk salah satu di dalamnya. Pendampingan ini dilakukan dalam rangka mendukung penerapan SPBE Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 95 tahun 2018 tentang SPBE dan Peraturan Presiden nomor 132 tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional. Melalui pendampingan tersebut juga disampaikan informasi terkait akun Sistem Informasi Arsitektur (SIA) SPBE untuk mewujudkan keterpaduan layanan digital nasional. Arsitektur SPBE tersebut nantinya akan menjadi satu kerangka kerja yang bisa mengintegrasikan proses bisnis data dan informasi, aplikasi, keamanan, infrastruktur SPBE, serta menghasilkan satu layanan yang terintegrasi secara nasional.

Hal yang mendasari dalam penyusunan arsitektur SPBE adalah proses bisnis. Melalui identifikasi proses bisnis ini dapat diketahui seperti apa urusan pemerintahan yang dilakukan oleh masing-masing K/L dan pemerintah daerah, untuk kemudian direlasikan pada domain layanan, domain data dan informasi, domain aplikasi, domain infrastruktur, dan domain keamanan. Ketika arsitektur yang ada sudah disusun dan kemudian ditentukan target pengembangan ke depan, maka dapat dilakukan analisis kesenjangan untuk menyusun roadmap yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu, dan diharapkan bisa menjadi panduan dalam melakukan perbaikan tata kelola TIK.

Dalam implementasinya, Arsitektur SPBE tersebut disusun dengan menggunakan tool enterprise arsitektur yaitu ABACUS atau dikenal dengan Sistem Informasi Arsitektur SPBE (SIA SPBE), yang mana setiap K/L diberikan 1 akun untuk melakukan entry data. Namun dalam perjalanannya, penyusunan arsitektur di BNPB belum bisa berjalan dengan lancar dikarenakan beberapa hal: kurangnya informasi terkait artefak-artefak yang dibutuhkan pada setiap domain arsitektur, pengisian SIA SPBE yang cukup kompleks karena lingkup yang luas dan harus detil, serta akun SIA tidak dapat digunakan oleh lebih dari 1 user pada waktu yang bersamaan—sehingga akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Namun BNPB sudah memiliki dokumen Grand Design TIK 2024-2029, meskipun belum mencakup semua layanan yang ada di BNPB, yang dapat menjadi referensi awal.

Purpose / Project Description:

Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Pusdatinkom akan menterjemahkan rancangan Grand Design TIK BNPB 2024-2029 ke dalam model enterprise architecture dan melakukan pengisian SIA SPBE. Dalam rangka mendukung inisiatif tersebut, program INVEST DM 2.0 mencari tim konsultan yang kompeten untuk memberikan peningkatan kapasitas dan pendampingan kepada personel BNPB dalam penyusunan Arsitektur SPBE, dan membantu dalam melakukan pengisian SIA SPBE.

Consultant Activities:

Konsultan akan memberikan peningkatan kapasitas dan pendampingan kepada pejabat/staf perwakilan Unit Kerja Eselon (UKE) II dalam rangka penyusunan Arsitektur SPBE dan penyiapan bahan untuk pengisian SIA SPBE, berdasarkan data dari dokumen rancangan Grand Design TIK BNPB 2024-2029. Kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh konsultan meliputi, namun tidak terbatas pada:

  1. Mempelajari dokumen rancangan Grand Design TIK BNPB 2024-2029, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan untuk pengisian SIA SPBE.
  2. Menyiapkan modul dan memberikan pelatihan tentang Penyusunan Arsitektur SPBE.
  3. Melakukan pendampingan secara intensif selama proses identifikasi informasi untuk pengisian metadata Arsitektur SPBE (’as-is’ dan ’to-be’), meliputi:
    • Metadata Arsitektur Proses Bisnis
    • Metadata Arsitektur Layanan
    • Metadata Arsitektur Data dan Informasi
    • Metadata Arsitektur Aplikasi
    • Metadata Arsitektur Infrastruktur
    • Metadata Arsitektur Keamanan
  4. Mendampingi pengisian SIA SPBE berdasarkan metadata Arsitektur SPBE sebagaimana tercantum pada poin 3.

Consultant Deliverables:

  1. Modul pelatihan Penyusunan Arsitektur SPBE
  2. Dokumentasi pengisian metadata arsitektur SPBE
  3. Dokumentasi pengisian SIA SPBE
  4. Laporan kegiatan konsultan, termasuk di dalamnya informasi terkait dengan sesi pelatihan dan pendampingan teknis yang dilaksanakan.

Seluruh deliverables diserahkan dalam bentuk digital. Sebuah Executive Summary (max. 2 halaman) dalam Bahasa Inggris dan Indonesia harus disediakan untuk masing-masing deliverable.

Timeframe / Schedule

Periode penugasan di bulan Februari hingga April 2024.

Reporting

Tenaga ahli akan melapor kepada Senior Disaster Risk Management, Systems and Strategy Specialist INVEST DM 2.0.

Required Experience & Skills

  • Terbukti memiliki pemahaman dan pengalaman terkait penyusunan Arsitektur SPBE, sekurang-kurangnya di 2 (dua) instansi pemerintah
  • Pengalaman menggunakan SIA SPBE/ABACUS.
  • Mampu memberikan mentoring, coaching, pelatihan.
  • Memahami semua kebijakan/peraturan terkait SPBE.
  • Memahami sistem penanggulangan bencana di Indonesia
  • Bersedia menempatkan personel di kantor BNPB.

Cara Melamar

Potensial kandidat dapat mengirimkan Proposal Teknis yang menguraikan (a) usulan metodologi dan rencana kerja; (b) CV; (c) portofolio/contoh pekerjaan sebelumnya, dan (d) Penawaran Harga, di email ke procurement@id.mercycorps.org dengan subjek “SIA SPBE” sebelum 31 March 2024. Hanya kandidat yang masuk daftar pendek yang akan dihubungi.