Lompat ke isi utama
Batas Waktu
Lokasi

Module, Tools, and IEC Materials Development Consultant

Latar Belakang

Berdasarkan data dari ICO (Organisasi Kopi Internasional) menunjukkan bahwa kontribusi perempuan terhadap industri kopi global cukup signifikan yakni 20% - 30% penanaman kopi dikelolaoleh perempuan, dan 70% lebih terdiri tenaga kerja perempuan. Data ICO 2019 juga menyebutkan Indonesia memiliki jumlah petani kopi terbesar ke-3 di dunia (1,3 juta), tetapi bertentangan dengan tren global, sektor ini didominasi oleh pria, sehingga kebutuhan petani perempuan perkebunan kopi sering kali diabaikan.

Kesempatan yang terbatas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pelatihan atau dukungan lain yang tersedia dibandingkan dengan laki-laki, serta norma budaya seputar peran, dapat membatasi kemampuan perempuan untuk membangun kepercayaan diridan kepemimpinan dalam komunitas kopi atau berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga. Pengalaman Mercy Corps Indonesia Imenunjukkan bahwa ketika perempuan memperoleh pengetahuan, kepercayaan diri, dan akses ke berbagai layanan, hal itu dapat mengarah pada peningkatan kesehatan dan pendapatan keluarga.

Deskripsi Program

Mercy Corps Indonesia (MCI) bekerjasama dengan Corporate Foundation sedang melaksanakan Program Brewing Change: Women Empowerment in Coffee Origin Communities in Indonesia (BENTANI) di Jawa Barat dengan fokus untuk peningkatan akses kebersihan, kesehatan, kemampuan kepemimpinan dan kesejahteraan ekonomi perempuan di komunitas daerah penghasil kopi di Provinsi Jawa Barat.

 

Program BENTANI akan dilaksanakan di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat sejak Desember 2021 sampai September 2022. Program BENTANI akan menjangkau 2.000 perempuan petani kopi, istri petani kopi, dan anak muda perempuan (18 – 34 tahun) keluarga petani kopi. Para peserta akan menerima pelatihan dan pendampingan dalam literasi dan pengembangan keuangan dan bisnis, akses ke layanan keuangan, dan dukungan edukasi dan fasilitas WASH. Kami mengantisipasi bahwa 5.400 anggota keluarga petani kopi di lokasi program akan mendapatkan manfaat secara tidak langsung melalui pendidikan dan/atau akses ke layanan keuangan dan peningkatan kegiatan ekonomi.

Mercy Corps Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, lembaga keuangan, Tim Percepatan Akses Keuangan Digital, organisasi bisnis masyarakat, kelompok/koperasi tani kopi, dan asosiasi yang terkait dengan perempuan petani kopi/istri petani kopi dan anak muda perempuan keluarga petani kopi. Pilihan untuk penggunaan saluran digital dan calon mitra proyek akan lebih disempurnakan setelah asessment awal dilakukan di Bandung dan Garut.

Tujuan Program

  1. Meningkatkan akses fasilitas air bersih, sanitasi dan kebersihan (WASH), serta mendukung edukasi kesehatan masyarakat terkait isu stunting dan nutrisi keluarga.
  2. Meningkatkan pengetahuan literasi keuangan dan usaha untuk perempuan petani kopi melalui pelatihan dan pendampingan yang bekerjasama dengan lembaga keuangan formal.
  3. Mendukung pengembangan usaha non pertanian untuk istri petani kopi dan anak muda perempuan melalui layanan mentoring digital dan akses ke pasar serta layanan keuangan formal.

Tujuan dan Kebutuhan Konsultasi

Konsultan diharapkan mampu mengembangkan modul ajar dan bahan latihan, handbook untuk fasilitator Kesehatan, materi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) untuk pesertaprogram. Modul yang dimaksudkan diatas harus berisi teori/pengetahuan, informasi, dan lembar latihan yang berkaitan dengan WASH, Covid-19 Prevention, Stunting Management, Financial Literacy, dan Business Development. Disusun dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh peserta pelatihan, serta diberikan contoh-contoh yang sesuai dengan konteks sosial masyarakat peserta berdasarkan hasil assessment, agar memudahkan perempuan petani kopi, istri petani kopi, dan anak muda perempuan di lingkungan perkebunan kopi untuk memahami isi modul dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, konsultan juga diminta untuk membuat petunjuk pelaksanaan pelatihan (guidance) bagi para fasilitator lokal yang nantinya akan betugas sebagai pelatih dan pendamping peserta selama program berlangsung. Petunjuk pelasakaan pelatihan berisikan pengetahuan singkat, tata cara, dan petunjuk pelaksanaan melakukan training kepada peserta program. Dengan adanya guidance ini diharapkan fasilitator mampu menjalankan kegiatan training kepada peserta program yakni perempuan petani kopi, istri petani kopi, dan anak muda perempuan di lingkungan perkebunan kopi.

Lebih lengkapnya silahkan download attachment