Ramdan dan Darni, Sigi - Sulawesi Tengah
Ramdan (27) dan Darni (26) merupakan warga Dusun 2 Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan. Keluarga ini merupakan salah satu penerima bantuan pencegahan COVID-19 dari Mercy Corps Indonesia. Saat menerima bantuan tersebut, Darni tengah hamil 9 bulan, dan selang beberapa hari kemudian, anaknya lahir di hari raya idul fitri dengan bobot 2.8 kg dan diberi nama Alifah Ramadani, dan saat ini berusia 6 bulan.
Ramdan dan Darni senang sekali mendapat bantuan dari Mercy Corps Indonesia, dimana didalamnya terdapat berbagai kebutuhan pokok harian termasuk telur. Darni mengkonsumsi telur tersebut untuk menambah nutrisi selama masa kehamilan.
Selain itu Ramdan dan Darni juga mendapatkan informasi mengenai pencegahan COVID-19 dan berbagai informasi terkait. Hal ini sangat membantu mereka karena semenjak awal mendengar berita COVID-19 memasuki Palu dan Sigi, Ramdan dan Darni berusaha untuk menjaga diri agar tidak tertular, apalagi pada saat itu Darni tengah mengandung.
Dengan informasi pencegahan COVID-19 dan berbagai informasi terkait dari Mercy Corps Indonesia, Ramdan dan Darni bertambah pengetahuannya mengenai berbagai usaha preventif COVID-19 yang dapat mereka lakukan. Semenjak saat itu, Ramdan dan Darni meningkatkan usaha preventif COVID-19 di keluarga mereka, dimana termasuk berbagai kebiasaan baru seperti tidak pergi ke kota dan ke kerumunan, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan selalu menggunakan masker jika keluar rumah. Darni selalu menggunakan masker dari Mercy Corps Indonesia setiap kali ke Posyandu dekat rumah untuk memonitor perkembangan pertumbuhan bayinya, “Alhamdulillah anak sehat, tiap ke Posyandu dipakai itu masker pemberian dari Mercy Corps Indonesia” ujar Darni. Dan agar keluarga dan bayinya selalu sehat Darni selalu menjaga kebersihan diri, termasuk membersihkan kuku bayinya dengan menggunakan gunting kuku yang didapatkan dalam paket bantuan dari Mercy Corps Indonesia.
Dalam kesehariannya, Ramdan bekerja di sektor pertanian dan dengan kehadiran bayinya, Alifah Ramadani, Ramdan mulai berpikir untuk mencari peluang pendapatan di kota Palu jika penghasilan dari pertanian tidak lebih baik akibat dari banjir yang rawan terjadi di desanya. Seperti petani lainnya, lahan pertanian milik Ramdan pernah terdampak banjir bandang. Dan pasca banjir bandang, lahan sawahnya bercampur pasir sehingga dia beralih menanam jagung agar lahannya tetap produktif. Oktober lalu, jagung sudah dipanen dan dijual ke tengkulak dengan harga yang rendah. Dan kini masih belum diolah lagi, Ramdan masih memikirkan tanaman apa yang baik pasarnya. Ramdan mendengar bahwa melalui dukungan teknis dari Mercy Corps Indonesia, BUMDES Pulu di kampungnya sudah aktif kembali disertai penyertaan modal dan dengan pengurus yang baru. Hal ini memberikan harapan bagi Ramdan bahwa hal ini akan membuka peluang baru baginya agar pertaniannya berhasil, sehingga dapat menafkahi keluarganya.
Untuk itu, saat ini Ramdan yang juga merupakan anggota Kelompok Siaga Bencana (KSB) di desanya, dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Mercy Corps Indonesia di program MRED, untuk mengurangi dampak bencana alam di desanya, bersama-sama dengan warga lainnya, agar pertanian mereka berhasil. Dalam berbagai pertemuan yang Ramdan hadiri, dia selalu menggunakan masker yang merupakan bantuan dari Mercy Corps Indonesia. Saat ini bukan hanya Ramdan, namun warga kampung lainnya juga telah mulai membiasakan diri untuk mengenakan masker jika mengikuti kegiatan di Desa dan juga di berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Mercy Corps Indonesia melalui Program MRED di kampungnya.