Lompat ke isi utama
Batas Waktu
Lokasi

Konsultan - Penyusunan Modul dan Bimbingan Teknis Tim Reaksi Cepat Logistik dan Peralatan BNPB

Program INVEST DM 2.0 (Investing in Human Capital for Disaster Management) adalah program kerjasama antara Pemerintah Amerika Serikat (melalui USAID) dan Pemerintah Republik Indonesia (melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB). INVEST DM 2.0 dirancang sebagai kelanjutan dari program Technical Assistance and Training Team (TATTs) USAID/BHA (2014-2019) dan program INVEST DM tahap pertama (Mei 2019-Jan 2021)[1]. Program ini secara langsung mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam membangun kemampuan sumber daya manusianya (reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas) dan kapasitas penanggulangan bencana (PB) nasional melalui inisiatif pendidikan dan pelatihan serta peningkatan sistem dan strategi. Inisiatif-inisiatif ini diharapkan akan berkontribusi pada penguatan institusi PB daerah dan orang-orang di tingkat administrasi utama yang akan lebih siap dan mampu memenuhi mandat mereka untuk memberikan layanan PB yang efektif dan menyelamatkan nyawa.

Salah satu faktor yang berkontribusi untuk tercapainya peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk penanggulangan bencana adalah terkait dengan penguatan sistem penanganan darurat terpadu. Negara Indonesia memiliki banyak wilayah yang rawan dari berbagai bencana, dan apabila terjadi bencana, maka masyarakat yang terdampak langsung terhadap bencana berhak untuk segera mendapat pelayanan dan perlindungan berdasarkan standar pelayanan minimum; mulai dari pencarian, penyelamatan, evakuasi, pertolongan darurat, serta pemenuhan kebutuhan dasar. Untuk memenuhi standar pelayanan tersebut, perlu kegiatan pengkajian/penilaian cepat terhadap orang-orang terdampak, aset, serta sarana dan prasarana vital lainnya. 

Pada saat merespon situasi darurat bencana, terdapat berbagai tantangan termasuk diantaranya waktu yang sangat singkat, kebutuhan yang mendesak, dan berbagai tantangan koordinasi. Tantangan tersebut muncul karena penanganan darurat bencana membutuhkan lebih banyak aktor yang terlibat, dengan pengerahan sumber daya yang lebih besar, dan harus diimbangi dengan pembagian peran maupun kewenangan yang jelas dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk itu perlu dilakukan koordinasi yang lebih intensif dalam rangka memperlancar penyelenggaraan penanganan darurat bencana. 

Dalam tanggap darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang mempunyai tugas pengkajian secara cepat dan tepat di lokasi bencana dalam waktu tertentu. Pengkajian cepat yang dilakukan Tim TRC meliputi identifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, serta kemampuan sumber daya alam maupun buatan. Berdasarkan pengkajian cepat, laporan dari Tim TRC juga akan memberikan saran yang tepat untuk upaya penanganan bencana. Ketika diterjunkan ke lokasi terjadinya bencana, Tim TRC bertugas untuk memberikan dukungan pendampingan BPBD Provinsi dan Kabupaten/kota untuk mengkoordinasikan sektor yang terkait dalam penanganan darurat bencana.

Tim TRC Penanggulangan bencana nasional adalah suatu tim yang dibentuk oleh Kepala BNPB, terdiri dari instansi / lembaga teknis / non teknis terkait yang bertugas untuk melaksanakan tugas dalam penanganan darurat bencana. Salah satu bagian dari TRC PB nasional adalah TRC logistik dan peralatan yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan dukungan  kaji cepat kebutuhan logistik dan peralatan pada saat tanggap darurat,  pendampingan teknis kepada BPBD/pemerintah daerah saat tanggap darurat, dan  pendampingan dalam mekanisme koordinasi klaster logistik saat penanganan darurat bencana. 

Salah satu yang menunjang keberhasilan penanganan tanggap darurat adalah di bidang logistik dan peralatan. Pengelolaan Logpal yang baik dapat menunjang pemenuhan kebutuhan penyintas seperti kesehatan, makanan, shelter, air dan sanitasi selama penanganan darurat.  Kedeputian Logistik dan Peralatan (LogPal) BNPB akan memperkuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Logistik dan Peralatan yang dimilikinya melalui kegiatan bimbingan teknis yang akan diselenggarakan secara periodik.

INVEST DM 2.0 akan mendukung Direktorat optimasi jaringan logistik dan peralatan BNPB dengan memobilisasi sebuah tim konsultan untuk memfasilitasi bimbingan teknis Tim Reaksi Cepat Logistik dan Peralatan.  yang ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 

 Purpose / Project Description

Bimbingan Teknis Tim Reaksi Cepat Logistik dan Peralatan meliputi pengembangan modul, uji coba modul (melalui pelaksanaan Bimtek), dan finalisasi modul. Tim konsultan perlu mempelajari dan mereview dokumen yang relevan, termasuk kerangka kerja TRC LogPal dan integrasinya dengan TRC Nasional, serta memfasilitasi rangkaian pertemuan diskusi dengan pemangku kepentingan. 

Tim konsultan akan menyusun modul bimbingan teknis TRC LogPal dan memfasilitasi bimbingan teknis (pelatihan) kepada 80 orang anggota tim reaksi cepat. Konsultan akan bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan ini, bekerja bersama Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan  dan Direktorat Pengelolaan logistik dan peralatan.

Selengkapnya bisa download attachment dibawah