Lompat ke isi utama
Batas Waktu
Lokasi

Konsultan - Pembuatan Film Dokumenter Gempa Bumi Yogyakarta (dan Jawa Tengah) 2006

INVEST DM 2.0 (Investing in Human Capital for Disaster Management) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Amerika Serikat (melalui USAID) dan Pemerintah Republik Indonesia (melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB). INVEST DM 2.0 dirancang sebagai kelanjutan dari program USAID/BHA Technical Assistance and Training Team (TATTs) (2014-2019) dan tahap pertama dari program INVEST DM (Mei 2019-Jan 2021). Program ini difokuskan pada tingkat nasional, dengan intervensi yang diharapkan dapat diserap oleh daerah. Program ini secara langsung mendukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia (reformasi birokrasi dan peningkatan kapasitas) dan kapasitas nasional penanggulangan bencana melalui inisiatif pendidikan dan pelatihan serta perbaikan sistem dan strategi. Diharapkan inisiatif-inisiatif ini akan berkontribusi pada penguatan lembaga penanggulangan bencana lokal dan aktor-aktor di tingkat administrasi utama yang akan lebih siap dan mampu memenuhi mandat mereka untuk memberikan layanan PB yang efektif dan mampu menyelamatkan jiwa.

Sebagai organisasi pelaksana, Mercy Corps Indonesia adalah bagian dari keluarga Mercy Corps global, sebuah organisasi global terkemuka yang didukung oleh keyakinan bahwa dunia yang lebih baik adalah mungkin. Dalam bencana, dalam kesulitan, dan di lebih dari 40 negara di seluruh dunia, kami bermitra untuk menerapkan solusi berani ke dalam tindakan — membantu orang menang atas kesulitan dan membangun komunitas yang lebih kuat dari dalam.

Program ini bekerja sama dengan unit teknis BNPB melalui dukungan konsultasi dan bantuan teknis, disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, perbaikan, dan/atau dukungan untuk pembentukan, pelaksanaan, dan pengukuran inisiatif pengembangan organisasi untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme SDM dalam mencapai budaya kinerja tinggi. Salah satu keluaran program terkait dengan membangun mekanisme pembelajaran kebencanaan. BNPB dan INVEST DM 2.0 akan membuat film dokumenter gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah 2006 sebagai media pembelajaran dari bencana gempa bumi.

Gempa bumi Yogyakarta (dan Jawa Tengah) 2006

Pada tanggal 27 Mei 2006, gempa bumi dangkal (sekitar 12,5 km), 5,9 Skala Richter mengguncang Yogjakarta dan sekitarnya selama 57 detik. Diperkirakan sekitar 5.500 orang meninggal, dan lebih dari 350.000 rumah hancur, dengan lebih dari setengahnya berada di Kabupaten Bantul. Sumber gempa berada di daratan Opak (Kabupaten Bantul) yang membentang di wilayah Yogyakarta akibat subduksi lempeng samudera dan lempeng benua.

Paskagempa, akademisi mulai gencar mengkaji kembali kondisi geologis wilayah Yogyakarta. Mereka menemukan bahwa ini bukan gempa pertama yang terjadi di wilayah Yogyakarta berdasarkan tulisan seorang peneliti dari Belanda. Puluhan gempa bumi dengan magnitudo yang bervariasi telah terjadi selama 200 tahun di Sesar Opak. Salah satunya adalah gempa besar yang terjadi pada tahun 1867 yang mencapai VIII MMI[1].

Analisis menemukan bahwa dampak gempa ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun sebagian besar infrastruktur utama masih utuh, kerusakan dan kerugian pada perumahan dan bangunan lain yang dibangun tanpa perkuatan yang layak (usaha kecil, sekolah, klinik, dll.) cukup besar, diperkirakan mencapai Rp 29,1 triliun (US$ 3,1 miliar)[2].

Di sisi lain, gempa bumi Yogyakarta telah memberikan pelajaran penting bagi Indonesia. Salah satunya adalah tingginya budaya gotong royong dan kekeluargaan dalam masyarakat, terutama di antara para penyintas. Hal ini disampaikan pada pertemuan menteri penanggulangan bencana Asia-Pasifik 2012 di Yogyakarta. Pertemuan tersebut mengambil tema penguatan kapasitas lokal yang dikenal dengan gotong royong. Deklarasi Yogya berhasil disahkan saat itu dan menjadi dokumen PBB.

Gempa bumi adalah bencana yang berulang. Oleh karena itu, penguatan kapasitas lokal seperti pengetahuan, kesadaran, dan kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus dipelihara dan dijaga. Salah satu pembelajaran yang diperoleh Pusat Informasi Tsunami Samudera Hindia UNESCO-IOC tentang tsunami di Indonesia menunjukkan bahwa pengetahuan lintas generasi tentang peristiwa tsunami semakin memudar. Oleh karena itu, upaya pendokumentasian gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah, khususnya untuk pendidikan kesadaran bencana bagi anak-anak, dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan yang berharga bagi pendidikan, kesadaran, dan kesiapsiagaan daerah setempat.

Tujuan Konsultan:

BNPB bekerjasama dengan INVEST DM 2.0 ingin membuat film dokumenter tentang Gempa Bumi Yogyakarta (dan Jawa Tengah) 2006 sebagai salah satu media pembelajaran dari bencana untuk pendidikan kesadaran bencana bagi masyarakat umum, khususnya anak-anak. Kami mencari tim yang berpikiran kreatif untuk membawa ide dan pendekatan baru atau berbeda dengan memberikan elemen pengalaman/informasi positif ke film dokumenter yang sesuai dengan target audiens. Film dokumenter harus menerapkan prinsip inklusivitas, dengan memperhatikan kebutuhan anak-anak, perempuan, disabilitas, dan kelompok minoritas. Lokasi penugasan akan berada di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta (kantor BNPB). Film dokumenter ini rencananya akan menjadi bagian dari media pembelajaran sebagai bagian dari konsep Taman Edukasi Bencana yang akan diintegrasikan dengan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi.

Lingkup Konsultasi dan Kegiatan:

  • I. Penelitian
  1. Melakukan penelitian dengan mengumpulkan data sekunder melalui studi pustaka terkait peristiwa dan dampak Gempa Bumi 2006 di Yogyakarta dan Jawa Tengah
  2. Melakukan konsultasi dengan pemerintah daerah, masyarakat (Bencana, Disabilitas, Perempuan dan Anak, dll) dan pemangku kepentingan terkait seperti BPBD DI Yogyakarta, BPBD Kabupaten/Kota, BPBD Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kemenag Kabupaten/Kota, SPAB, Forum PRB DIY, Forum PRB Jawa Tengah, IABI, akademisi, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa , LSM, dll.
  1. Produksi film
  1. Merencanakan dan melaksanakan tugas produksi film sesuai dengan konsep produksi secara keseluruhan; membuat produk film tersedia dalam berbagai format; memperhatikan standar branding; memastikan konsistensi dan relevansi dengan produksi.
  2. Menjadikan film dokumenter sebagai media pembelajaran dan pembelajaran bagi masyarakat umum khususnya anak-anak untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan gempa bumi.

Tujuan khusus dari konsultasi ini:

  1. Bekerja sama dengan staf/pakar teknis BNPB/INVEST DM 2.0 untuk mengembangkan konsep, storyboard, dan skrip film yang dapat meningkatkan kesadaran dan menyampaikan pesan-pesan kunci kepada khalayak sasaran secara jelas dan meyakinkan;
  2. Mengembangkan konsep dan perencanaan pra produksi bekerja sama dengan tim INVEST DM 2.0 dan BNPB;
  3. Pembuatan film dokumenter yang akurat dan faktual (dari aspek data dan informasi), unik, menarik, inklusif, dan mudah dipahami oleh khalayak sasaran anak usia 6-15 tahun;
  4. Mengembangkan jadwal produksi dan pasca produksi sesuai dengan kebutuhan branding dan marking;
  5. Mengumpulkan informasi dari informan kunci yang relevan, termasuk pemangku kepentingan;
  6. Mempresentasikan film/film dokumenter kepada tim INVEST DM 2.0 dan BNPB;
  7. Menyelesaikan film dokumenter berdasarkan masukan dari tim INVEST DM 2.0 dan BNPB.

Hasil Konsultan:

  1. Laporan kegiatan penelitian (termasuk konsultasi)
  2. Satu film lengkap: durasi maksimal 30 menit dengan narasi bahasa Indonesia, teks bahasa Inggris, dan bahasa isyarat.
  3. Pengembangan skrip berdasarkan hasil penelitian dan konsultasi
  4. Hak penggunaan penuh untuk musik (atau musik yang hak ciptanya telah diberikan)
  5. Data
    • Salinan semua transkrip wawancara gambar, video, zoom/rekaman audio
    • Data yang dikumpulkan selama proses harus dibagikan ke INVEST DM 2.0, termasuk nama dan detail kontak semua individu. Diwawancarai dan salinan asli formulir persetujuan yang ditandatangani yang diisi oleh masing-masing orang yang diwawancarai.

Jangka waktu / Jadwal: 

Juni – September 2022

Konsultan akan melapor ke:

INVEST DM 2.0 Sr. Spesialis Manajemen Pengetahuan, Komunikasi dan Penelitian

 

Konsultan akan bekerja sama dengan:

BNPB, INVEST DM 2.0 Outcome Manager 1, spesialis MEAL dengan masukan dari DCOP.

Supervisi dan dukungan yang erat akan diberikan oleh INVEST DM 2.0. Konsultan terpilih diharapkan untuk terlibat dalam komunikasi sehari-hari dengan INVEST DM 2.0 dan BNPB. Konsultan terpilih harus menjaga hubungan kerja yang efektif dan mengkonsolidasikan metodologi untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut dipahami secara menyeluruh oleh BNPB.

INVEST DM 2.0 akan memfasilitasi komunikasi selama periode kontrak, dan akan berpartisipasi aktif dalam koordinasi, pengawasan, dan pelaksanaan pekerjaan ini. Ini mungkin termasuk penyesuaian dalam implementasi yang dianggap perlu oleh INVEST DM 2.0.

Pengalaman & Keterampilan yang Diperlukan:

  • Konsultan dapat berupa tim atau organisasi dengan keahlian produksi film untuk pendidikan anak usia 6-15 tahun
  • Pengalaman profesional minimal 4-5 tahun dengan produksi film, terutama produksi film dokumenter.
  • Menunjukkan penguasaan teknik yang tinggi dan keahlian yang canggih dalam pembuatan film
  • Pemahaman dengan audiens yang ditargetkan anak-anak usia 6-15 tahun lebih diutamakan
  • Konsultan harus dapat menyelesaikan dan menyampaikan pekerjaan yang digariskan sebelum 15 September 2022.
  • Preferensi: berbasis di Yogyakarta

Cara melamar:

Kandidat/perusahaan yang berminat dapat mengajukan aplikasi mereka ke procurement@id.mercycorps.org dengan subject “2006 Yogyakarta EQ Documentaire” paling lambat tanggal 12 Juni 2022. Proposal harus mencakup informasi berikut (minimal):

  • Surat lamaran yang menunjukkan pengalaman sebelumnya, sesuai dengan tujuan konsultasi serta minat mereka pada posisi tersebut, dan 1-2 sampel tugas serupa yang dilakukan sebelumnya
  • Tunjukkan ketersediaan dari sisi waktu dan kutipan harga
  • Profil perusahaan (bila relevan) dan CV personel kunci termasuk pengalaman dan kualifikasi kerja yang relevan
  • Rincian kontak untuk tiga referensi 
  • Metodologi yang diusulkan  

Hanya kandidat yang masuk dalam daftar pendek yang akan dihubungi.

Diversity, Equity & Inclusion

Achieving our mission begins with how we build our team and work together. Through our commitment to enriching our organization with people of different origins, beliefs, backgrounds, and ways of thinking, we are better able to leverage the collective power of our teams and solve the world’s most complex challenges. We strive for a culture of trust and respect, where everyone contributes their perspectives and authentic selves, reaches their potential as individuals and teams, and collaborates to do the best work of their lives.

We recognize that diversity and inclusion is a journey, and we are committed to learning, listening and evolving to become more diverse, equitable and inclusive than we are today.

Equal Employment Opportunity

We are committed to providing an environment of respect and psychological safety where equal employment opportunities are available to all. We do not engage in or tolerate discrimination on the basis of race, color, gender identity, gender expression, religion, age, sexual orientation, national or ethnic origin, disability (including HIV/AIDS status), marital status, military veteran status or any other protected group in the locations where we work.

Safeguarding & Ethics

Mercy Corps Indonesia team members are expected to support all efforts toward accountability, specifically to our stakeholders and to international standards guiding international relief and development work, while actively engaging communities as equal partners in the design, monitoring and evaluation of our field projects. Team members are expected to conduct themselves in a professional manner and respect local laws, customs and MCI's policies, procedures, and values at all times and in all in-country venues.