Lompat ke isi utama

Bu Santi, Bogor - Jawa Barat

“Setelah mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam Program Empowering Women Entrepreneurs yang diadakan oleh MCI dan Caterpillar Foundation, saya menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan.”

Santi Yulianti atau biasa dipanggil Bu Santi adalah perempuan pemilik usaha warung sembako yang bernama Toko Mega Satria yang telah berdiri lebih dari empat belas tahun. Toko Mega Satria berada tepat di sebelah rumahnya, di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Warung sembako ini sangat membantu dalam menopang kehidupan sehari-hari keluarga Bu Santi.

Bu Santi merupakan istri seorang petani dan belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan maupun pendampingan usaha. Selama ini,  ia menjalankan usaha tanpa mengetahui pengetahuan dan keterampilan usaha yang efektif. Pengaturan keuangan merupakan hal yang baru bagi Bu Santi, karena ia belum menyadari pentingnya menabung dan melakukan pencatatan keuangan. Selama empat belas tahun menjalankan usahanya, Bu Santi belum mengakses ke lembaga keuangan formal atau memiliki akun rekening di bank. Selain itu, ia juga belum tahu bagaimana cara  menghitung keuntungan dan juga cara menentukan harga pokok penjualan (HPP). Alhasil, Bu Santi tidak tahu apakah usaha yang dijalankan mendapatkan keuntungan yang layak.

Pada bulan Oktober hingga Desember 2020, Bu Santi mengikuti program Empowering Women Entrepreneurs yang didukung oleh Mercy Corps Indonesia dan Caterpillar Foundation. Melalui rangkaian kegiatan program ini, Bu Santi mendapatkan berbagai pengetahuan dan keterampilan baru yang bermanfaat bagi usaha dan kehidupan sehari-harinya. Sebagai contoh, sekarang ia mampu mempraktikkan keterampilan pengaturan keuangan, seperti mencatat pengeluaran usaha, memisahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha dan melakukan kebiasaan menabung setiap hari.

Bu Santi merasakan perubahan yang besar dalam kegiatan usahanya sejak mempraktekkan kebiasaan baru ini. Ia sekarang dapat mengatur keuangannya dengan bijak, serta mengetahui pemasukan dan pengeluaran keuangan dengan pasti. Bu Santi menjadi lebih memahami pentingnya prioritas kebutuhan dengan melihat catatan pengeluaran yang ia susun. Selain itu, ia juga mengakses lembaga keuangan formal dengan membuka akun rekening ke mitra bank yang disediakan oleh program. Sekarang ia pun lebih memahami pentingnya kebiasaan menabung. Bu Santi menjelaskan bahwa tabungan yang ia simpan selanjutnya akan digunakan sebagai modal untuk mengembangkan usahanya di masa depan. Saat ini, Bu Santi sudah paham bagaimana menabung dengan aman, yaitu dengan menyimpannya di lembaga keuangan formal dan bisa diakses melalui agen bank terdekat.

Bu Santi juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghitung HPP. Sebelumnya, ia tidak pernah menghitung biaya operasional usaha, seperti biaya transportasi,  sehingga biaya tersebut masih bercampur dengan pengeluaran rumah tangganya. Setelah mengikuti workshop, Bu Santi baru mengetahui bahwa perhitungannya selama ini keliru, sehingga tidak mendapatkan keuntungan yang layak. Bu Santi mulai  dapat menghitung dan menetapkan jumlah HPP dengan lebih rinci, serta memastikan jumlah keuntungan usaha yang didapat. Setelah menerapkan perhitungan HPP secara cermat, Bu Santi merasakan peningkatan jumlah omset usaha yang didapat sebesar 50%, dari Rp300,000 menjadi Rp450,000 per hari.

Manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan oleh Bu Santi sebagai peserta program, namun juga dirasakan oleh keluarganya. Dengan berbekal pengetahuan keuangan yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan dari program Empowering Women Entrepreneurs, Bu Santi mengajak suaminya turut serta dalam pengelolaan keuangan, sehingga perekonomian keluarganya menjadi lebih baik. Bu Santi menuturkan, “Setelah mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam Program Empowering Women Entrepreneurs yang diadakan oleh Mercy Corps Indonesia dan Caterpillar Foundation, saya menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan.”